Rabu, 25 Februari 2015

Tahukah Anda, Mengapa Bayi Pengemis Selalu Tertidur?

Pagi hari tadi saya baca tautan seorang teman di satu medsos. Dari judulnya aja udah bikin saya penasaran, setelah baca isinya saya pikir bener juga ya... Ini tentang anak-anak sewaan. Ya, anak-anak sewaan!

Selama ini saya sering liat ibu-ibu pengemis yang gendong bayi ato balita, bayi ato balita-balita itu biasanya lagi tidur dengan pulasnya, padahal mereka tidur dijalanan dalam keadaan panas terik, bising suara kendaraan, juga asep knalpot dan debu yang minta ampun bikin sesak nafas. Tapi anak-anak itu tidur pulas! Ya tidur pulas!

Coba bayangin anak-anak kita dirumah, bahkan disuruh tidur siang dalam kamar dengan suasana sunyi dan sejuk aja paling lama 2-3 jam udah bangun.. apalagi disuruh tidur dibawah terik matahari dan berisik pula.. mana bisa.. yang ada pada ribut, nangis, kepanasan, dll. Nah balita-balita itu bisa tidur pules ditengah keramaian. Kenapa??

Barusan, diperjalanan pulang kerumah abis jemput anak-anak les, di lampu merah ada ibu-ibu pengemis yang gendong balita, dateng trus ketok-ketok kaca jendela mobil, saya langsung inget artikel yang saya baca tadi pagi.. saya perhatiin balita yang digendong si ibu.. balita laki-laki, umurnya kira-kira 3tahunan, lagi tidur.. pules..

Serem.. saya langsung bertanya-tanya dalam hati, dikasih apaan ya anak itu.. kasian banget.. dia gak ngerti apa-apa, tapi dimanfaatkan sedemikian rupa oleh orang-orang dewasa yang seharusnya jagain dia.. dimana orang tuanya? Berapa banyak anak-anak yang diperlakukan begitu? Kemana sanak saudaranya? Masa gak ada yang peduli sama anak-anak itu? Sedih ya mikirinnya...

Ilustrasi

Di artikel yang saya baca, untuk melindungi anak-anak tersebut, kita dilarang memberi sumbangan pada pengemis-pengemis itu.. karna kalo kita kasihan liat si anak yang digendong pengemis trus kita kasih sumbangan, anak-anak sewaan itu akan selalu ada.. karna kita gak bisa juga nolongin anak-anak itu sendiri, dibelakang pengemis-pengemis itu biasanya ada koordinator yang siap menyerang siapa aja yang berusaha deketin untuk maksud nolongin si anak.

Gimana dengan kepolisian? Gak ngerti juga saya.. mungkin polisi bingung juga mau perkarain pengemis-ppengemis-pengemis itu dengan sangkaan apa? Mungkin juga karna gak ada laporan dari masyarakat?

Tapi, di kota yang saya tinggali ini, satpol pp kadang-kadang ngerazia mereka, tapi para pengemis itu dateng lagi.. dateng lagi.. mungkin hal kecil yang bisa kita lakuin buat anak-anak sewaan itu, jangan kasih uang ke pengemis!

Ini nih artikel yang saya baca:

Dekat stasiun di sebuah kota besar duduk seorang wanita dgn usia yg tak diketahui. Rambutnya kotor, kepalanya tertunduk dalam kesedihan.

Wanita itu duduk di lantai kotor dan di sampingnya terletak sebuah tas. Dalam tas itu orang melempar uang. Di tangan wanita, tidur seorang bayi berusia dua tahun. bayi itu berpakaian kotor.

Banyak orang yang lewat akan memberikan uang. Kami selalu merasa kasihan pada orang kurang beruntung. Kami siap untuk memberikan orang-orang malang itu kemeja terakhir kami, uang terakhir kami di dalam kantong tanpa ragu ragu.

Aku berjalan melewati seorang pengemis selama satu bulan . Tidak memberikan uang, karena saya tahu bahwa ini adalah geng yang dioperasikan dan uang yang dikumpulkan oleh pengemis akan diberikan kepada siapapun yang mengontrol pengemis di daerah tersebut, orang-orang yang memiliki banyak properti mewah dan mobil.

Sebulan kemudian, saya berjalan melewati pengemis, seketika saya merasa terkejut.

saya di persimpangan yang sibuk, menatap bayi, berpakaian seperti biasa yang sangat kotor. Saya menyadari bahwa itu tampak aneh, menemukan seorang anak kecil di sebuah stasiun kotor dari pagi hingga sore.

Bayinya tidur. Tidak pernah menangis atau menjerit , selalu tertidur, mengubur wajahnya di lutut seorang wanita yang disebut ibunya.

Apakah salah satu dari Anda memiliki anak-anak antara usia 1 sampai 3? Apakah Anda ingat bagaimana mereka tidak dapat tidur lebih dari 2 jam pada suatu waktu? Namun, anak-anak ini selalu tertidur. Selalu! Oleh karena itu kecurigaan saya tumbuh.

"Kenapa dia tidur sepanjang waktu?" Aku bertanya (kepada pengemis), menatap bayi.

Pengemis pura-pura tidak mendengar saya. Dia menunduk dan menyembunyikan wajahnya di kerah jaket lusuh nya. Saya mengulangi pertanyaan itu. Wanita itu mendongak , melhat saya, seakan kesal dengan pertanyaan saya.
"B*ngs*t" , bibirnya bergumam.

Di belakangku seseorang menaruh tangannya di bahuku. Aku menoleh ke belakang . Seorang pria tua itu menatapku tidak setuju: "Apa yang Anda inginkan darinya? kamu tidak melihat seberapa keras kehidupannya?." Dia mengambil beberapa koin dari sakunya dan melemparkannya ke kantong pengemis tsb.

Pengemis itu menunjukkan raut wajah wajah berterima kasih dan kesedihan pada umumnya. Orang itu melepaskan tangannya dari bahuku dan berjalan keluar dari stasiun.

Hari berikutnya aku menelepon teman. Dari teman saya, saya berhasil menemukan bahwa pengems itu adalah bisnis, meskipun terlihat spontanitas, jelas terorganisir dan diawasi oleh lingkaran organisasi kejahatan.

Anak-anak yang digunakan adalah anak hasil "menyewa" dari keluarga pecandu alkohol, atau hasil penculikan.

Saya membutuhkan jawaban atas pertanyaan - mengapa bayi tidur? Dan saya mendapatkannya. Teman saya mengatakan kepada saya dengan suara tenang, "Mereka diberikan heroin, atau vodka"

Aku tercengang . "Siapa yang diberikan heroin atau vodka?!"

Dia menjawab, " Anak itu, sehingga ia tidak berteriak. Wanita itu akan duduk sepanjang hari dengan dia, bayangkan bagaimana anak itu mungkin bosan?"

Dalam rangka untuk membuat bayi tidur sepanjang hari, ia dicekokin dengan vodka atau obat-obatan. Tentu saja, tubuh anak-anak tidak mampu mengatasi bahan2 keras tersebut. Dan anak-anak seringkali tewas. Hal yang paling mengerikan - kadang-kadang anak-anak meninggal selama "hari kerja" . seorang "ibu" harus memegang mayat anak kecil di tangannya sampai malam. Ini adalah aturan. Dan oleh orang yang lewat akan diberikan beberapa uang ke kantong pengemis, dan percaya bahwa mereka melakukan perbuatan baik. Membantu ibu tunggal.

Hari berikutnya saya sedang berjalan di dekat stasiun yang sama. Aku membawa identitas jurnalistik, dan sudah siap untuk pembicaraan serius. sayangnya pembicaraan tidak berhasil. Namun, terjadi hal ini:

Seorang wanita sedang duduk di lantai dan di tangannya seorang anak kecil. Aku bertanya pertanyaan tentang akte kelairan anak, dan yang paling penting, di mana anak kecil kemarin yang ia diabaikan.

Kelakuan saya diprotes oleh orang yang lewat. Saya diberitahu bahwa saya sudah gila karena berteriak pada pengemis miskin dengan seorang anak. Pada akhirnya, saya dikawal keluar dari stasiun dalam kehinaan. Satu hal yang tersisa adalah untuk memanggil polisi. Ketika polisi tiba, pengemis dengan bayi menghilang .

Bila Anda melihat seorang wanita dengan seorang anak, mengemis, berpikir sebelum Anda menyumbangkan. Pikirkan tentang hal itu, jika bukan karena ratusan ribu pemberi sedekah, bisnis seperti ini sudah mati. Bisnis akan mati dan bukan anak-anak. Jangan melihat anak yang sedang tidur dengan kasih sayang. Lihat horor. Karena Anda membaca artikel ini , Anda tahu sekarang mengapa anak tersebut tidur di tangan pengemis.

Silakan berbagi ini. Dan ketika Anda memutuskan lagi untuk menyumbang ke pengemis, ingat bahwa amal yang anda lakukan bisa jadi kematian bagi anak kecil lainnya.


Nah guys.. 
Selain artikel diatas itu.. siang tadi saya juga baca sharing an dari komunitasnya ayah edi, sbb:


Serem?? Banget!!!
So guys.. khususnya buat para orangtua.. yuk jagain anak-anak kita baik-baik. Semoga Tuhan selalu jagain anak-anak kita dimanapun mereka berada, dan semoga gak ada lagi anak-anak sewaan.. amin.




Ngopi, Ngafe, dan Manfaat Kopi Buat Kesehatan Kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar